Salam Guru Penggerak !!!
Tidak terasa dalam aksi nyata penerapan budaya positif hampir di penghujung tenggang waktu yang ditentukan. cukup banyak waktu yang diberikan dalam penerapan aksi nyata dari modul-modul yang kita pelajari bersama. Kali ini kita akan mengulas sedikit kegiatan dirubik aksi nyata 1.4 - budaya positif. dalam penugasan kali ini kami diminta untuk menjalankan 2 hal yaitu (a) mengimplementasikan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif di lingkungan kelas Anda, sesuai yang dibuat di tahap Koneksi Antarmateri, dan (b) membagikan pemahaman dan pengalaman dalam menerapkannya kepada rekan-rekan Anda. dibawah ini adalah hasil dari proses penugasan tersebut berupa video pembuatan keyakinan kelas bersama peserta didik dan proses pengimbasan terhadap rekan guru di sekolah, selamat menyaksikan.
https://youtu.be/D34LH81OpDY
Dalam Video diatas terdapat 6 pembahasan utama yaitu (1) Perubahan Paradigma Belajar. (2) Motivasi dan Kebutuhan Dasar Manusia (3) Disiplin Positif (4) Keyakinan Kelas (5) Segitiga Restitusi. dengan inti materi di bawah ini:
(1) Perubahan Paradigma Belajar membahas mengenai Dr. William Glasser dalam Control Theory
- Ilusi guru mengontrol murid.
- Ilusi Semua Penguatan Positif efektif dan bermanfaat
- Ilusi Kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter
- Ilusi orang dewasa memiliki hak untuk memaksa
(2) Motivasi Perilaku Manusia
- Untuk menghindari ketidak nyamanan atau hukuman
- Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain
- Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Kebutuhan Dasar Manusia
- Kebutuhan Bertahan Hidup
- Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)
- Cinta dan kasih sayang (Kebutuhan untuk Diterima)
- Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)
- Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan)
(3) Disiplin Positif
- Bersikap baikdan tegas di saat yang bersamaan (menunjukkan sikap hormatdan memberi semangat).
- Membantu muridmerasa dihargai dan memiliki keterikatan antaradirinya dengan guru dan teman di kelasnya, sehingga ia merasamenjadi bagiandari kelas.
- Memiliki komitmen untuk mempertimbangkan efektivitas dan dampakjangka panjang bagi proses belajar muriddari tindakan yang diambil (misalnya; pemberian hukuman bersifat dapatmenyelesaikan masalah dalam jangkapendek
- Menerapkan disiplin positif berarti membekali muriddengan keterampilansosial danmendukung pertumbuhan karakter yang baik seperti rasa hormat, kepedulian terhadap orang lain, komunikasi yang efektif, pemecahan masalah, tanggung jawab kontribusi, kerja sama.
- Mengajak muriduntuk menemukan bagaimana mereka mampudan dapatmenggunakan kekuatan diri merekadengan cara yang membangun.
5 posisi kontrol
- Penghukum : Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal.
- Pembuat Orang Merasa Bersalah : pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut.
“Ibu sangat kecewa sekali dengan kamu”
- Teman : Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi.
“Ayo bantulah, demi bapakya?”; “Patuhi aturan saya, atau awas!”
- Monitor (Pemantau) : Memonitor berarti mengawasi. Padasaat kita mengawasi, kita bertanggung jawab atasperilaku orang-orang yang kita awasi.
- Manajer : Manajer adalahposisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama denganmurid, mempersilakan muridmempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi ataspermasalahannya sendiri.
“Apa yang kita yakini?” (kembali kekeyakinan kelas)
(4) Keyakinan Kelas
- Keyakinan kelas bersifat lebih abstrak daripada peraturan kelas yang terperinci dan konkrit
- keyakinan kelas berupa pernyataan universal
- pernyataan keyakinan keals dibuat dalam bentuk positif
- keyakinan keals hendaknya tidak terlalu banyak sehingga mudah diingat dan dipahami semua warga kelas
- keyakinan kelas merupakan sesuatu yang bisa diterapkan di lingkungan tersebut
- semua warga kelas harus ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas melalui kegiatan diskusi.
- bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.
Langkah-langkah membuat keyakinan kelas
- Tinjau ulang keyakinan kelas bersama-sama
- Mempersilakan murid-murid untuk berdiskusi tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas
- Mencatat semua masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat.
- Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan.
- Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Kelas’. Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif.
- Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas
(5) Segitiga RestitusiPerubahan Paradigma
- Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namununtuk belajar darikesalahan.
- Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
- Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
- Restitusi diri adalah cara yang paling baik